Sekolah..Oh..Sekolah...!! Memang dunia pendidikan
sangatlah penting, baik dari sisi manfaat dan tujuan pendidikan itu sendiri
sangatlah berguna sekali untuk membentuk generasi penerus kelak berjasa di masa
yang akan datang. Tetapi sayangnya dengan adanya beberapa faktor khususnya
kurikulum yaang sering terdengar ditelinga kita yang semakin lama semakin
ada-ada aja kebijakan dengan perubahan pola pengajaran yang dulunya tidak
dipermasalahkan sekarang saat ini justru difokuskan sebagai pembahasan paling
hangat di lingkungan sekolah-sekolah yang kita ketahui. Sebagai contoh
Kurukulum KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi) yang saat ini telah dirubah sesuai kebijakan dan tertera pada UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjadi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).
Sepengetahuan kita kurikulum KBK merupakan
Kurikulum yang diterapkan sejak tahun 2004 dimana masih diberlakukannya sistem
semester. Siswa tidak lagi sebagai objek lagi, melainkun saebagi subjek yang
aktif di dalam pola sistem pembelajaran. ach..berdasarkan penelitian, banyak
sekali keuntungan di sini diantar`nya buku-buku yang diterima siswa siswi masih
lengkap dan segala apa yang kita ingin ketahui sudah jelas sekali dan
kemungkinan tidak butuh berbagai referensi lainnya. Selain itu juga guru masih
saja memberikan penjelasan yang sejelas-jelas mungkin agar siswa faham akan
ilmu yang mereka dapat dari sekolah, dan dari situ mereka mampu menerapkan
segala hal-hal positif yang terkandung dalam ilmu pengetahuan yang mereka
dapatkan. Berbeda dengan kurikulum KTSP yang baru-baru ini muncul. Kurikulum
KTSP ialah kurikulum yang diterapkan sejak tahun 2007 yang mana tetap saja sama
dengan kurikulum KBK yaitu dengan menggunakan sistem semester. Kurikulum KTSP
juga memiliki Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang memiliki
sedikit perbedaan dengan kurikulum KBK.
Dari sisi SKL inilah yang menjadi momok bagi
siswa-siswi disekolah pada umumny, Mengapa ?? Itu semua karena segala bentuk
penilaian berdasarkan pada kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dan
ujian-ujian yang dilaksanakan dalam pembelajaran sehari-hari di sekolah.
Buku-buku yang semakin lama semakin tipis akan kelengkapan isi yang sangat
dibutuhkan siswa dlam menyelesaikan tugas menuntut mereka mencari berbagai
macam referensi lain untuk mendukung kelengkapan buku dan dengan maksud mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan guru di sekolah. Guru tidak lagi memberikan
penjelasan secara mendetail dalam sistem pembelajaran dikarenakan itu merupakan
bagian isi dari kebijakan kurikulum KTSP yang semakin lama semakin membuat
siswa merasa resah akan peraturan yang ketat.
Siswa diharapkan mampu memaparkan ilmu yang mereka
dapatkan dari berbagai referensi-referensi dalam proses pembelajaran
diantaranya dengan cara presentasi, dan guru hanya berperan sebagai fasilitator
dan memberikan sedikit penjelasan dari materi yang disampaikan siswa di depan
kelas. Memang mudah bagi guru berkata "Dengan dituntutnya siswa menjadi
aktif dalam proses pembelajaran kelak mereka mampu menjadi sosok yang tidak
lagi canggung dan tergantung atas materi yang mereka dapat dari guru".
Tetapi kenyataannya berbagi macam siswa yang telah merasakan kurikulum KTSP
sangatlah sedih rasanya merasakan pembelajaran demikian.
Maka dari itu sesungguhnya perubahan kurikulum dari
KBK ke KTSP tidaklah perlu. Kenapa?? karena jika dampak dari siswa akan
mengalami tekanan kan sama saja bukan memberikan kenyamanan siswa dalam
memperoleh pendidikan justru sebaliknya mereka seakan-akan disuruh mau tidak
mau mengikuti kebijakan yang akan merugikan mereka. Yang terpenting adalah
terapkan kurikulum terdahulu, jangan merubah pola pengajaran dan segala hal
yang sangat mendukung dalam sistem pembelajaran serta ciptakan kurikulum yang
lebih baik dari kurikulum sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar