Rabu, 10 Oktober 2012

JAGA PERKATAAN DI FACEBOOK OKEYYY !! BY : SOLMAPAPEDANRASISNESIA

     Eh..eh..eh.. Anak-anak sekarang doyan banget facebookan, yah maklum remaja jaman sekarang siapa sich gak kenal FACEBOOK !! Setahu aku yah facebook tuh gunanya untuk kenal satu sama lain tanpa membeda-bedakan status,ras, kepribadian atau lainnya. Kita pun mampu berbagi pengalaman baik dengan masyarakat lokal, Interlokal dan Internasional. Tidak sedikit anak-anak memakai facebook selain buat chatting, wall-wall-an, inbox-inbox an, dan yang gak kalah seringnya yaitu BIKIN STATUS hahahahha termasuk aku juga doyan bikin STATUS. STATUS disini bukan kayak KTP-an lho yah ?? LAJANG-NIKAH-CERAI-KENALAN!! Emang ada juga di FB tapi cuma sekedar kelangkapan profile doank !!

     Maksud bikin STATUS tuh kayak menceritakan KESENANGAN HATI, SUASANA SEDIH,  KEBENCIAN KITA, PENYESALAN YANG TAK KUNJUNG HENTI, DAN LAIN-LAIN. Nach dari kesekian STATUS yang kita buat, secara logis pasti lah yang paling bikin orang liat STATUS kita benci sama kita adalah saat KITA MEMBENCI DIA.
     Mulai dari EJEKAN,SINDIRAN,GUNJINGAN,GOSSIP,BAHKAN MENJELEK-JELEKKAN SECARA LANGSUNG DI FB ORANG YANG DIBENCI. Sebetulnya sudah hal biasa kugh tapi ada juga hal yang biasa bisa men-DUNIA hingga dampaknya tertera di MEDIA MASSA.
     Contohnya Kasus Mahasiswa ITB yang di CEKAM oleh SOLMAPAPEDANRASISNESIA.
Semula berawal dari status fb milik salah satu mahasiswa ITB jurusan kimia yang bernama Dzulkiflry Imadul Bilad. Dia menulis status yang dianggap Solidaritas Mahasiswa Papua Peduli Anti Rasis di Indonesia{SOLMAPAPEDANRASISNESIA} sangat berbau RASISME pada tanggal 3 Mei 2010 seusai pertandingan Persib vs Persipura. Walaupun dia sudah minta maaf lewat status facebook-nya pada tanggal 4 Mei 2010, Yohanes Okdinon selaku Koordinator Solidaritas Mahasiswa Papua menganggap perlakukan mahasiswa ITB tetap tidak etis, karena seakan-akan memaksa orang Papua untuk memahami kalimat tersebut.

"Kami meminta agar yang bersangkutan diberi sanksi tegas oleh ITB dan secara institusi ITB menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarajat Papua,Sebenarnya kita menyesalkan kenapa pernyataan rasis seperti itu bisa keluar dari mahasiswa universitas ternama," tutur Yohanes.

Menurutnya, Pemerintah dinilai gagal dalam dan diharapkan mampu menyikapi pembenahan pendidikan di Institusi dari tingkat dasar hingga Perguruan tinggi.

Mereka membawa poster "Rasisme Terhadap Orang Papua=Melanggar HAM orang Papua" "Tidak Ada Perbedaan Diantara Kita, Kita Satu RI" "Selama Anak-Anak Kandung Pertiwi Masih Rasis, Selama Itu Pula Bumi Pertiwi Indonesia Berjalan di Tempat"

Nahh sudah tahu kan dampaknya dari secuil masalah yang menurut kita sepele belum tentu penilaian orang sama dengan kita, jadi dalam bertindak haruslah hati-hati karena sesungguhnya kehati-hatian tidak akan membawa kita pada penyesalan justru menjadikan kita terus berpikir berkali0kali dalam bertingkah laku.

4 komentar: